Senin, 16 Desember 2013

Mengenal Komunitas Bisnis Dari Rumah



Melihat dan membaca komunitas BDR ini saya mulai kurang lebih pada tahun 2010. Waktu itu saya memang sedang mencari bisnis apa yang bisa dilakukan di rumah untuk mengisi kesenggangan waktu istri di rumah. Dan mulai lah pada waktu itu saya ikut grupnya BDR di Facebook dan mengikuti perkembangannya. Seiring berjalannya waktu banyak informasi yang saya dapatkan dari grup BDR ini. Sempat pada tahun 2011 saya mengikuti pertemuan kelas BDR, kalau ngga salah hari sabtu waktu itu. Pada waktu itu (atau mungkin sekarang juga) bingung mengikuti kelas itu, karena saya sangat-sangat awam tetang bisnis online. Yang diajarkan adalah tentang backlink dan SEO, ampuun saya waktu itu saya hanya mendengarkan dan diam, karena memang tidak tahu apa yang harus ditanyakan dan didiskusikan. Dan kebetulan saya juga belum mempunyai blog ataupun website untuk bisnis online. Kemudian setelah itu, pada tahun 2012 saya juga daftar untuk ikut program magang di BDR, kalau tidak salah waktu itu angkatan 2, setelah saya mengirim email ke pak Cheriatna, saya pun diundang untuk wawancara. Tetapi dengan berbagai pertimbangan khususnya masalah waktu, akhirnya saya putuskan untuk tidak ikut. Sungguh suatu keputusan yang salah ketika saya mengingatnya sekarang, karena dengan tidak ikutnya saya waktu itu terbukti juga tidak ada progress yang signifikan di dalam kehidupan saya, artinya ya datar saja.
Maka ketika ada informasi magang BDR 7 baru-baru ini, saya langsung daftar dan putuskan untuk ikut, dan tidak akan berfikir panjang lagi mengenai waktu, karena inilah kesempatan yang jarang orang dapatkan serta kesempatan yang sangat berharga. Ketika hendak tidur saya coba buka FB dan tidak sengaja saya membaca postingan dari bu Elsya Aryani, di dalam posting beliau menyebutkan bahwa :
Nasib bukanlah soal kesempatan, namun soal PILIHAN.
Nasib bukan sesuatu yg ditunggu, namun merupakan sesuatu yg harus DICAPAI
Ingin merubah kehidupan lebih baik ??
Harus berani mencoba dan mengambil keputusan besar
2014 waktu yang tepat utk perubahan besar yg lebih baik..
Setelah membaca itu, semangat saya terbakar untuk maju terus dan pantang mundur, meskipun harus resign dari tempat pekerjaan, demi menyongsong masa depan yang lebih baik.
Demikian sekelumit mengenai saya dan komunitas BDR yang bisa sampaikan, semoga ini adalah langkah awal untuk menuju kesuksesan di masa yang akan datang. Wallahul musta’aan.

Pelatihan Budidaya Lele menggunakan Teknologi Biofloc dengan Cheria Farm


Setelah membaca informasi tentang adanya pelatihan budidaya lele, saya sangat tertarik untuk mengikutinya, apalagi ini menggunakan Teknologi Biofloc Probiotik, teknologi yang menurut saya masih baru dan belum banyak diketahui oleh banyak orang. Tujuan saya ingin mengikuti pelatihan ini adalah ingin mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai budidaya lele dan ingin berkontribusi dalam mengembangkan bidang peternakan dan pertanian. Dengan teknologi ini diharapkan budidaya lele bisa lebih cepat panen dan lebih berlimpah hasilnya. Informasi yang saya dapatkan tentang teknologi biofloc adalah sebagai berikut:

Teknologi bioflok adalah teknologi yang memanfaatkan hasil metabolisme ikan atau udang yang mengandung nitrogen untuk diubah menjadi protein yang dapat dimanfaatkan oleh ikan atau udang, sehingga ikan atau udang tersebut memperoleh protein tambahan dari bioflok disamping pakan yang diberikan. Akumulasi dari limbah nitrogen (NH4, NO2) akan dicegah oleh bioflok dengan cara menjaga C/N Rasio tetap tinggi dan mendorong penyerapan ammonium oleh mikroba. Hasil dari proses tersebut maka akan membentuk suatu komunitas mikro (bakteri, protozoa, detritus (dead body cell), jamur dan zooplankton) juga partikel serat organik yang kaya akan selulosa, partikel anorganik berupa kristal garam kalsium karbonat hidrat, biopolymer dan PHA.

Manfaat penggunaan teknologi bioflok apabila diaplikasikan dengan tepat adalah minimnya pergantian air atau bahkan tidak ada pergantian air dalam sistem budidaya sehingga teknologi ini ramah lingkungan. Pakan yang digunakan pun menjadi lebih sedikit ketimbang sistem konvensional lain.Telah dicoba uktuk ikan nila yang dipelihara dalam sistem bioflok akan tumbuh optimum pada tingkat pemberian pakan 1,5% dengan pakan yang mengandung 35% protein.

Dengan demikian kalau kita perhatikan, dengan menggunakan teknologi ini budidaya lele bisa lebih hemat dari segi pakan, tempat dan pergantian air. Dan tentunya hasil yang didapatkan bisa lebih melimpah dibandingkan dengan budidaya dengan cara konvensional. Tentunya teori ini harus berbanding lurus dengan action atau prakteknya di lapangan, karena betapa pun bagusnya suatu teori, tetapi tidak diiringi dengan praktek, maka hasilnya tetap saja nol.

Oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan menghasilkan produsen-produsen lele yang berhasil menternakkan dan juga berhasil dalam memasarkannya ke pasar  yang lebih luas. Dengan adanya pelatihan ini dengan difasilitasi oleh Cheria Farm maka diharapkan menjadi pusat jual beli lele khususnya untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, dan Cheria Farm juga menjadi pusat pelatihan budidaya lele yang terpercaya dan bisa menghasilkan produsen-produsen lele yang berkualitas. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai pelatihan ini bisa ditengok di http://www.cheriatna.asia/2013/11/budidaya-ternak-lele-dilahan-sempit-Teknologi-Biofloc-Probiotik.html