Setelah membaca informasi tentang adanya pelatihan budidaya lele, saya
sangat tertarik untuk mengikutinya, apalagi ini menggunakan Teknologi Biofloc
Probiotik, teknologi yang menurut saya masih baru dan belum banyak diketahui
oleh banyak orang. Tujuan saya ingin mengikuti pelatihan ini adalah ingin
mempunyai pengetahuan yang lebih mengenai budidaya lele dan ingin berkontribusi
dalam mengembangkan bidang peternakan dan pertanian. Dengan teknologi ini
diharapkan budidaya lele bisa lebih cepat panen dan lebih berlimpah hasilnya.
Informasi yang saya dapatkan tentang teknologi biofloc adalah sebagai berikut:
Teknologi bioflok adalah teknologi yang memanfaatkan
hasil metabolisme ikan atau udang yang mengandung nitrogen
untuk diubah menjadi protein yang dapat dimanfaatkan oleh ikan atau udang,
sehingga ikan atau udang tersebut memperoleh protein tambahan dari bioflok
disamping pakan yang diberikan. Akumulasi dari limbah nitrogen (NH4, NO2) akan
dicegah oleh bioflok dengan cara menjaga C/N Rasio tetap tinggi dan mendorong
penyerapan ammonium oleh mikroba. Hasil dari proses tersebut maka akan
membentuk suatu komunitas mikro (bakteri, protozoa, detritus (dead body cell),
jamur dan zooplankton) juga partikel serat organik yang kaya akan selulosa,
partikel anorganik berupa kristal garam kalsium karbonat hidrat, biopolymer dan
PHA.
Manfaat
penggunaan teknologi bioflok apabila diaplikasikan dengan tepat adalah minimnya
pergantian air atau bahkan tidak ada pergantian air dalam sistem budidaya
sehingga teknologi ini ramah lingkungan. Pakan yang digunakan pun menjadi lebih
sedikit ketimbang sistem konvensional lain.Telah dicoba uktuk ikan nila yang
dipelihara dalam sistem bioflok akan tumbuh optimum pada tingkat pemberian
pakan 1,5% dengan pakan yang mengandung 35% protein.
Dengan demikian kalau kita perhatikan, dengan
menggunakan teknologi ini budidaya lele bisa lebih hemat dari segi pakan,
tempat dan pergantian air. Dan tentunya hasil yang didapatkan bisa lebih
melimpah dibandingkan dengan budidaya dengan cara konvensional. Tentunya teori
ini harus berbanding lurus dengan action atau prakteknya di lapangan,
karena betapa pun bagusnya suatu teori, tetapi tidak diiringi dengan praktek,
maka hasilnya tetap saja nol.
Oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini,
diharapkan akan menghasilkan produsen-produsen lele yang berhasil menternakkan
dan juga berhasil dalam memasarkannya ke pasar
yang lebih luas. Dengan adanya pelatihan ini dengan difasilitasi oleh Cheria Farm maka diharapkan menjadi pusat jual beli lele khususnya untuk daerah Jakarta dan sekitarnya, dan Cheria Farm juga menjadi pusat pelatihan budidaya lele yang terpercaya dan bisa menghasilkan produsen-produsen lele yang berkualitas. Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai pelatihan ini bisa ditengok di http://www.cheriatna.asia/2013/11/budidaya-ternak-lele-dilahan-sempit-Teknologi-Biofloc-Probiotik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar